Aneh tapi nyata, dalam catatan sejarah ada sekumpulan buku dengan sampul menggunakan kulit manusia. Hal ini pernah dipraktekan sekitar abad 17 hingga abad 19. Di bawah ini 4 buah buku yang dimaksud.
1. Garnet A Jesuit dan Konfederasi Nya (1606)
Para Plotter adalah sekelompok pemberontak Katolik yang di tahun 1605 mencoba untuk membunuh Raja Protestan James I dari Inggris, putra sulungnya. Rencana mereka dengan meledakan mesiu selama sesi dari Rumah Parlemen.
Usaha, yang kemudian disebut Plot Bubuk Mesiu (Plotter Gunpowder) gagal. Para pemberontak ditangkap dan dieksekusi. Salah satu pemberontak yang kisahnya cukup terkenal adalah Guy Fawkes. Dagingnya digunakan setelah eksekusi untuk mengikat buku ini. Buku ini memiliki prasasti Latin pada sampulnya yang bila diterjemahkan berbunyi "Membaca Ini adalah salah satu contoh yang paling terkenal dari bibliopegy anthropodermic, karena banyak yang percaya bahwa Anda dapat melihat wajah Bapa, yang selamanya dipelintir kesakitan sebagai penyesalan karena dihukum daging."
2. Leeds, Inggris Ledger (1700)
Usaha, yang kemudian disebut Plot Bubuk Mesiu (Plotter Gunpowder) gagal. Para pemberontak ditangkap dan dieksekusi. Salah satu pemberontak yang kisahnya cukup terkenal adalah Guy Fawkes. Dagingnya digunakan setelah eksekusi untuk mengikat buku ini. Buku ini memiliki prasasti Latin pada sampulnya yang bila diterjemahkan berbunyi "Membaca Ini adalah salah satu contoh yang paling terkenal dari bibliopegy anthropodermic, karena banyak yang percaya bahwa Anda dapat melihat wajah Bapa, yang selamanya dipelintir kesakitan sebagai penyesalan karena dihukum daging."
2. Leeds, Inggris Ledger (1700)
Pada tahun 2006, buku besar 300 tahun ditemukan di Leeds pusat kota, Inggris. Tidak banyak yang diketahui tentang buku ini. Tampaknya buku ini juga merujuk ke tahun 1700, dibuat selama Revolusi Perancis, saat anthropodermic bibliopegy mendapatkan popularitasnya.
Jika ini memang dibuat selama Revolusi Perancis, maka buku ini dapat berdiri di samping dokumen-dokumen lain seperti Hak Manusia dan Konstitusi Perancis 1793 yang juga diyakini memiliki salinan terikat dalam daging manusia.
3. Pembunuhan Yudisial Barn (1828)
Pembunuhan Barn Merah adalah sebuah pembunuhan keji yang terjadi di Polstead, Suffolk, Inggris pada tahun 1827. Kasus ini dimulai ketika seorang wanita muda bernama Maria Marten memiliki anak, William Corder di luar nikah. Saat itu kasus ini merupakan pelanggaran yang dapat mengakibatkan penganiayaan dari petugas paroki.
William Corder dibunuh dan kemudian tubuhnya dibedah dan diperiksa oleh profesional medis. Kerangkanya menjadi alat bantu mengajar di sebuah Rumah Sakit Barat Suffolk. Kulitnya yg kecokelatan oleh seorang ahli bedah bernama George Creed dan digunakan untuk mengikat Buku yang ditulis oleh Creed.
Ada tulisan pada buku yang menjelaskan soal ini. Bunyinya kira-kira: "Pengikat buku ini adalah kulit Pembunuh William Corder. Diambil dari tubuhnya yang kecokelatan pada tahun 1828. George Syahadat Surgeon di Rumah Sakit Suffolk".
William Corder dibunuh dan kemudian tubuhnya dibedah dan diperiksa oleh profesional medis. Kerangkanya menjadi alat bantu mengajar di sebuah Rumah Sakit Barat Suffolk. Kulitnya yg kecokelatan oleh seorang ahli bedah bernama George Creed dan digunakan untuk mengikat Buku yang ditulis oleh Creed.
Ada tulisan pada buku yang menjelaskan soal ini. Bunyinya kira-kira: "Pengikat buku ini adalah kulit Pembunuh William Corder. Diambil dari tubuhnya yang kecokelatan pada tahun 1828. George Syahadat Surgeon di Rumah Sakit Suffolk".
4. Bibliigrafi James Allen, alias Jonas Pierce, alias James H. York, alias Burley Grove. (1837)
James Allen hidup di awal abad 19 di Massachusetts. Dia perampok yang akhirnya tertangkap setelah mencoba merampok seorang pria bernama John A. Fenno di Massachusetts Turnpike.
Menjelang kematiannya, Allen meminta salinan memoarnya yang telah ditranskripsi oleh sipir penjara akan terikat di kulitnya dan diberikan kepada Fenno. Buku ini sejak itu telah disumbangkan oleh nenek moyang Fenno kepada Anthenaeum Boston.
Menjelang kematiannya, Allen meminta salinan memoarnya yang telah ditranskripsi oleh sipir penjara akan terikat di kulitnya dan diberikan kepada Fenno. Buku ini sejak itu telah disumbangkan oleh nenek moyang Fenno kepada Anthenaeum Boston.
Post A Comment:
0 comments:
Post a Comment